Rabu, 22 Desember 2010

ikan diskus

 Raja ikan hias air tawar adalah julukan yang pantas diberikan untuk ikan diskus. Disamping keindahan warna yang dimilikinya, misteri untuk memijahkannyapun baru terungkap dalam waktu yang sangat lama.

       Diskus pertama kali dipublikasikan tahun 1840 oleh Dr. Johann Jacob Heckel. Dari nama beliaulah nama diskus Heckel diambil. Dan sejak  saat itulah diskus mulai dipelihara dalam akuarium. Tapi untuk dapat memijahkannya diperlukan waktu yang sangat lama.

       Jenis diskus Heckel ini ditemukan di sungai Rio Negro (warna air coklat tua), Brasil. Diskus ini banyak sekali ditemukan di sungai ini terutama pada pertemuan sungai ini dengan sungai Rio Branco (warna air jernih). Agaknya tempat pertemuan antara dua buah sungai yang berbeda warna airnya ini sangat disukai oleh diskus Heckel.

       Pada tahun-tahun berikutnya para ilmuwan semakin tertarik mempelajari ikan ini, namun belum ada yang memperoleh kemajuan yang berarti. Mereka mencoba menernakan tetapi tidak berhasil. Salah satu penyebabnya ialah mereka tidak mengetahui pentingnya lendir dari tubuh induk untuk burayak. Situasi ini berlangsung sampai tahun 1959 ketika Harald Schulz membuat laporan tentang diskus alam. Dan mulai saat itulah beberapa diskus alam dibawa ke Jerman dan berhasil diternakan di sana.

       Dengan berjalannya waktu semakin banyak hobbyists yang memelihara ikan diskus dan berhasil menernakannya. Walalupun demikian diskus tetap menarik karena tantangan dalam membudidayakannya dan  harga jualnya yang tinggi.

       Diskus merupkan salah satu ikan hias air tawar yang memiliki warna, bentuk dan corak yang unik dan menarik. oleh karena keindahan dan keunikannya tersebut, para hobeis tak segan untuk memilihnya sebagai ikan hias peliharaan, walaupun harga diskus tergolong mahal. Dalam memilih diskus yang berkualitas baik, pilihlah warna kulitnya yang cerah, sisiknya tidak terkelupas, warna mata cerah, kedua insang terbuka dan tertutup secara bersamaan, memiliki gaya berenang yang tenang dan tidak takut pada manusia.

Botia macan

Nama Indonesia    : Botia Macan
Nama Inggris    : Clown Loach,
Nama Latin    : Sofia macracanfha
Klasifikasi    : Ordo Cypriniformes, Familia Cobitidae. ,
Keterangan    :


Ikan botia (Bofia macracanfha) merupakan salah satu ikan hias asli Indonesia yang tersohor kecantikannya. Bentuk tubuh botia yang indah, punggung agak bungkuk, sehingga sepintas tampak seperti pesawat tempur. Warna tubuhnya tidak rumit; berwarna dasar sawo matang dan kadang-kadang kekuning-kuningan, yang dibalut warna hitam di tiga tempat. Satu memotong dikepala persis melintas di mata, lalu ditengah tubuh agak lebar dan terakhir di pangkal ekor yang merambat sampai sirip punggung. Sirip ekor tebal terbagi dua dengan ujung lancip warna orange dengan ujung kemerahan. Sirip anus hitam dengan tulang sirip kuning.

Perilaku : Ikan botia (Botia macracantha) banyak ditemukan bergerombol. Sebagaimana dengan kerabatnya dari marga botia yang aktif malam hari, botia sebaliknya. la berlenggok-lenggok siang maupun malam hari serta mengemari sinar asalkan tidak terlalu terik. Sifat yang juga menonjol pada ikan ini ialah kebiasaannya merayap di dasar air. Botia juga dikenal amat pemalu dan mudah terperanjat dan ketakutan, terutama pada gerakan yang tiba-tiba di sekitarnya.

Reproduksi : Ikan botia belum bisa dibudidayakan dalam arti belum bisa dipijahkan. Malah sekedar membedakan mana jantan, mana betinapun susah. Barangkali ikan ini tidak mencapai kematangan seksualnya.

Pakan : Ikan ini termasuk jenis ikan omnifora (makan segala macam makanan). Di habitat aslinya ikan botia memakan serangga, udang, kepiting, dan lain-Iain. Sedangkan di aquarium Gembira Loka ikan botia selain diberikan berupa pakan alami juga diberikan pakan buatan yaitu antara lain: Tubifex sp, Cyclops, Rotifera sp dan Apnia sp.

Habitat : Ikan ini banyak ditemukan berkumpul di perairan yang tenang (tidak berarus deras), suhu air antara 24 sampai 30oc.

Salendar cicit

Nama Indonesia    : Salendar Cicit
Nama Inggris    : Siganus Valpinus,
Nama Latin    : Foxface rabbitfish
Klasifikasi    : Ordo Perciformes. Familia Singanidae.
Keterangan    :


Salendar cicit bertubuh sedang dan bentuknya pipih kelihatan dari samping lonjong. Warna badannya bagian belakang kuning cerah. sirip ekor dan sirip anus. Sedang bagian kepalanya belang hitam dan putih yang mengesankan ikan ini mempergunakan topeng pada kepalanya. Mulutnya agak runcing berbentuk tabung. Mulut kecil salendar cicit menyerupai mulut kelinci dan dipakai untuk mengunggisi ganggang. Ragam warnanya dapat menyamarkan bentuk sejati ikan ini. Sirip punggung dan sirip duburnya terdapat duri beracun yang dapat menimbulkan luka pedih bila terkena.

Perilaku : Lincah, suka damai, ketika di ganggu ikan ini ujung sirip punggungnya berkembang menghadap ke arah penyerang. duri.durinyamempunyai kelenjar beracun yang mana membuat luka menyakitkan. Di aquarium ikan ini terlihat aktif berenang di tempat terbuka dan meliuk menelusuri lubang karang. Sikap agresif terhadap jenisnya sendiri tetapi sangat ramah dengan ikan-ikan lain.

Reproduksi : Ikan ini di habitat aslinya dengan cara bertelur. akan tetapi perkembang biakannya di dalam aquarium tidak diketahui. Perbedaan kelamin antara ikan yang jantan dan ikan betina juga tidak diketahui.

Pakan : Di habitat aslinya ikan ini memakan bermacam-macam makanan hidup seperti jentik-jentik nyamuk, cacing sutera. ganggang dan daun selada. Sedangkan di aquarium Gembira Loka ikan ini selain di beri pakan hidup juga diberi pakan buatan antara lain seperti Tubifex sp,  Rotifera sp dan Apnia sp yang dibuat pelet.

Habitat : Danau dipinggir laut dan secara khas menghuni batu karang yang memanjang

Dakocan

Nama Indonesia    : Dakocan
Nama Inggris    : Three Spot dascyllus,
Nama Latin    : Dascyllus fri
Klasifikasi    : Ordo Perciformes, Familia Pomacantridae
Keterangan    :


Betok (Pamacanfridae) yang berwarna-warni terdapat di terumbu; koral, seperti ciclid yang sama bentuknya lubang hidung betokpun hanya satu dan didepan sirip dubur terdapat dua sirip kipas berduri. Betok dakocan (Dascyllus trimaculatus) badannya pipih dan tampak dari samping bulat dan mengesankan  butek. Warna badannya hitam dan legam dengan tiga buah bercak berwarna putih, satu didahi dan satu dikedua sisi tubuhnya. Bercak-bercak tersebut hilang setelah dewasa. Panjang jarang melebihi 15 cm. Di aquarium betok terlihat bagus  apabila ditempatkan secara berkelompok.

Perilaku : Hampir sama dengan klon mereka suka bermain dekat anemon dan mencari makan di antara batu-batu karang. Hidup dalam kawanan, dan bila bahaya mengancam, seluruh kelompok kawanan menghilang ke dalam koral. Ikan ini mempunyai perilaku teritorial yang kuat. Setiap ikan mempunyai celahnya masih-masing di dalam koral dan menjaganya. Ikan ini tidak cocok ditaruh dengan ikan-ikan yang lebih besar.

Reproduksi : Saat bereproduksi warna menjadi kemerah-merahan perak. Ketika bertelur, telur-telur diletakan pada rumpun-rumpun pada koral atau pada batu, dan induk akan menjaga sampai telur menetas.

Pakan : Di habitat aslinya mereka menyukai udang-udang kecil, larva, kepiting dan tidak jarang mereka membersihkan parasit di badan ikan yang ukurannya lebih besar. Sedangkan di aquarium Gembira Loka selain pakan alami ikan ini juga diberikan pakan buatan yaitu antara lain: Tubifex sp, Rotifera sp dan Apnia sp.

Habitat : Daerah tropis dan secara khas penghuni batu-batu karang yang memanjang ke laut sampai 55 m.

Kambing cincin biru

Nama Indonesia    : Kambing Cincin Biru
Nama Inggris    : Ringed emperor angelfish,
Nama Latin    : Pomacanthu
Klasifikasi    : Ordo Perciformes, Familia Chaetodontidae.
Keterangan    :


Kambing cincin biru (Pomacanthus annularis) mirip kepe-kepe besar, bertubuh cerah dan hidupnyapun diterumbu koral tempat kepe-kepe. Bentuk tubuhnya luas dan pipih. Perbedaannya dengan kepe-kepe terletak pada duri tiap tutup insang. Kambing cincin biru muda tidak dapat dibedakan dengan pomacanthus poculosus, warna biru tua dengan sekat-sekat vertikal biru muda. Setelah dewasa warna ikan ini kuning-coklat pudar dan dari sirip punggung sampai sudut terdapat garis-garis biru tua lima atau enam buah membujur sampai sirip dada. Di depannya (diantara) sirip dada terdapat cincin-cincin biru.

Perilaku : Kecuali pada musim kawin, hidup soliter (menyendiri). Warna-warninya yang terang tidak digunakan untuk penyamaran tetapi untuk menyatakan teritoriumnya yang dijaga dengan gigih. Bila ada warga sejenisnya memasuki daerah itu, ikan ini akan bertingkah mengancam dengan mempertunjukan warnanya. Jikalau yang melanggar daerah itu tidak juga pergi, maka terjadilah pertarungan.

Reproduksi : Ikan ini di habitat aslinya dengan cara bertelur. Perbedaan kelamin antara yang jantan dan betina sulit diketahui. Barangkali ikan ini tidak mencapai kematangan seksualnya.

Pakan : Di habitat asli ikan kambing kambing cincin biru memakan tunas-tunas, rumput-rumput, binatang air yang berkulit keras seperti udang, kepiting dan lain-lain. Ikan dewasa terutama makan yang sedikit lemaknya. Sedangkan di aquarium Gembira Loka ikan ini diberikan pakan buatan.

Habitat: Ikan ini terdapat didaerah karang-karang pantai yang memanjang ke laut sampai 30 m. Ikan dewasa sering dijumpai berpasangan di gua-gua

Hiu hitam

Nama Indonesia    : Hiu Hitam
Nama Inggris    : Black Shark,
Nama Latin    : Morrullus Chrysophekadi
Klasifikasi    : Ordo Cyprinjformes, Familia Cyprinidae.
Keterangan    :


Merupakan jenis ikan air tawar cantik, bentuk badan panjang, dari samping kelihatan pipih. Berwarna hitam arang pada keseluruhan badan dan sirip-siripnya dengan suatu bercak kemerahan atau kekuning-kuningan pada setiap sisik serta sirip punggungnya yang besar. Hiu hitam termasuk anggota genus labeo, tersebar luas menjadi ikan aquarium yang berasal dari India dan Asia Tenggara. Pada genus labeo, mulut terletak pada bagian perut di bawah moncong, dan biasanya berbentuk suatu cakram penghisap yang pinggirannya tajam dari zat tanduk. Di habitat aslinya mereka dapat mencapai panjang 60 cm.

Perilaku : Hidup soliter (menyendiri). Walaupun ramah terhadap ikan-ikan lain, ikan ini suka berkelahi dalam menjaga daerahnya dari serangan musuh. Ikan ini kadang-kadang menghalau serangan musuh sampai mati tidak hanya dari jenisnya sendiri tetapi juga ikan-ikan yang lebih besar dari lain jenis. Mempunyai nafsu makan yang baik sekali, menghabiskan sebagian waktunya di dalam  pencarian makanan.

Reproduksi : Dengan cara bertelur. Di aquarium ikan ini sulit berkembang biak, mungkin sebab tidak mencapai kematangan seksual. Perbedaan kelamin antara ikan jantan dan betina sulit diketahui karena banyak kesamaannya.

Pakan : Ikan ini di habitat aslinya lebih menyukai dari jenis sayur-sayuran seperti ganggang, daun selada dan rumput yang berbunga kuning selain juga memakan cacing sutera, kutu air, cyclops, jentik-jentik nyamuk dan lain-Iain. Sedangkan di aquarium Gembira Loka ikan ini diberi pakan makan buatan.
Habitat : Ikan ini di habitat aslinya banyak terdapat di sungai-sungai, danau- danau. Suhu

Grace kelly

Nama Indonesia    : Grace Kelly
Nama Inggris    : Polka Dot Grouper,
Nama Latin    : Chromileptes al
Klasifikasi    : Ordo Perciformes, Familia Serranidae.
Keterangan    :


Grouper kelompok ikan air laut, bentuk badan tegap sedang sampai besar, mulut lebar, rahang khas penuh barisan gigi pendek dan gigi taring didepan. Grace kelly mempunyai variasi sangat menarik diantara ikan dari kelompok grouper. Badannya lonjong dengan bagian kepala agak runcing moncong memanjang, bentuk atas cekung. Sirip punggung ikan ini besar. Warna dasar ikan cokelat muda/pudar dengan banyak terdapat bintik-bintik bundar hitam yang bertaburan di seluruh badan dan sirip-siripnya, juga kepalanya. Grace kelly yang masih muda merupakan jenis ikan yang populer di aquarium.

Perilaku : Grace kelly  tidak seperti ikan lain dari gelompok grouper yang pemalu, ikan ini suka bergerak terus menerus mondar-mandir di tempat terbuka. Gerakannya lemah gemulai dengan gerakan meluncur dengan tenaga dorongan sebagai besar dari sirip dada yang seperti dayung. Mereka  suka  nongkrong di dasar aquarium sampai beberapa menit. Ikan ini dapat hidup bersama ikan lain, asalkan ukurannya tidak terlalu kecil.

Reproduksi : Ikan ini dihabitat aslinya dengan cara bertelur. Di aquarium perkembang biakan ikan ini tidak diketahui, malahan sekedar membedakan kelamin antara yang jantan dan betina sulit. Barangkali ikan ini tidak mencapai kematangan seksual.

Pakan : Grace kel1y merupakan jenis ikan predator, pemakan ikan dan binatang air yang berkulit keras, seperti udang, kepiting dan lain-Iain. Ikan ini lebih menyukai pakan yang masih hidup. Namun dalam keadaan terpaksa ikan ini bisa menyantap jenis makanan lain. Di aquarium Gembira Loka ikan ini diberi pakan ikan dan udang.

Habitat : Ikan Grace kelly banyak dijumpai pada danau pinggir laut, yang secara khas menghuni batu karang yang memanjang ke laut, 2 sampai lebih kurang 40 m.